Zainud menimpali, "Tapi, kok umpan Bapak langsung ditangkap ya. Saya sedikit sedih kalau betul-betul cara ini dilakukan untuk menjebak."
Maroef keberatan, karena ia juga menilai menjebak orang lain adalah perbuatan yang kurang patut dilakukan.
Zainut tidak berhenti di situ.
Ia menilai PT Freeport Indonesia adalah perusahaan terbuka dan Setya Novanto juga tidak punya kewenangan dalam perpanjangan kontrak perusahaan AS tersebut.
Tapi, justru Maroef selaku petinggi perusahaan tersebut melakukan perekaman saat pertemuan dengan Novanto dan Riza Chalid.
Lantas, Zainud mensinyalir Maroef sengaja menjebak kedua lawan bicaranya itu.
"Saya saat itu sudah tidak tertarik dengan pembicaraan sehingga saya hanya menanggapi singkat. Saya tidak ada motivasi penjebakan," jawab Maroef.
"Mohon maaf Yang Mulia, saya keberatan disebut 'Jebakan Betmen'," ungkapnya.