TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesian Police Watch (IPW) mengingatkan agar Polri terus meningkatkan kewaspadaan dan bersikap tegas dalam menindak serta membersihkan kantong-kantong radikalisme yang berpotensi menjadi kelompok-kelompok terorisme di. Indonesia.
Sehingga gerakan aksi-aksi teror tidak terjadi lagi di tanah air.
Neta S Pane, Ketua Presidium IPW mengatakan, pasca serangan teror beruntun yang menewaskan 157 orang di satu kota di Paris, Perancis pada 13 November 2015 lalu, para teroris yang berafiliasi ke ISIS sepertinya ingin menjadikannya sebagai tren.
Tak heran jika kemudian 6 perwira tinggi Polri saat ini diancam akan mendapat serangan teror.
Ancaman itu disampaikan ISIS belum lama ini dari Suriah.
Intelijen AS dan Australia secara resmi sudah mengingatkan para perwira itu agar mewaspadai ancaman itu.
Para perwira yang diancam itu dua di antaranya perwira tinggi di Mabes Polri, dua kapolda, satu jenderal purnawirawan, dan satu kombes.
"Mereka diancam karena dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam menangkapi kelompok-kelompok radikal di Indonesia," demikian Neta dalam rilisnya, Jumat (4/12/2015).
Polri sendiri tampaknya sudah mengantisipasi ancaman ini dengan memperketat sistem pengamanan di berbagai fasilitas Polri, seperti pengamanan di Mabes Polri dimana petugas jaga dilengkapi senjata laras panjang dan beberapa perwira tinggi dalam beraktivitas menggunakan mobil anti peluru.
Ancaman ISIS ini tidak hanya disampaikan kepada perwira Indonesia tapi juga ke perwira sejumlah negara lain yang dianggap menjadi musuh ISIS.
Tak heran jika dalam Pameran Militer dan Polisi (Milipol) Internasional di Paris pada 17-20 Nov lalu, IPW melihat, berbagai peralatan intelijen berteknologi tinggi dan peralatan untuk mengantisipasi serangan teroris menjadi primadona dan tampil sangat menonjol.
Serangan teror beruntun di satu kota, seperti di Paris memang menjadi perhatian masyarakat internasional saat ini.
ISIS ancam serang komunitas Indonesia
Kelompok aktivis peretas (hacker) anonim mengungkap rencana ISIS untuk melakukan serangan teroris di Paris, Amerika Serikat, Indonesia, Italia dan Lebanon.
Laporan itu dipubliksakan oleh kelompok peretas anonim, Minggu (22/11/2015).
Informasi itu diperoleh bagian kelompok peretas anonim yang menamakan dirinya OpParisIntel.
Dalam pernyataannya, OpParisIntel mengklaim telah berhasil meretas dan menemukan rincian rencana serangan ISIS.
Dalam rencananya, serangan itu akan dilakukan ISIS seminggu setelah 130 orang terbunuh di Paris atau tepatnya, Minggu (22/11/2015), atau tepatnya hari ini.
Tempat-tempat yang masuk dalam rangkaian rencana penyerangan ISIS itu adalah:
1. Beberapa tempat di ibukota Perancis.
2. Acara WWE Survivor Series di Philips Arena di Atlanta.
3. Konser "A Five Finger Death Punch" di Milan.
4. Universitas Pastoral di Lebanon.
5. Seluruh Gereja Katolik di dunia pada perayaan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, yang dirayakan pada Minggu (22/11/2015).
6. Komunitas Al-Jihad dan One Day One Juz di Karawang Indonesia.
One Day One Juz ( ODOJ ) adalah program yang diinisiasi oleh para Alumni Rumah Qur’an untuk memfasilitasi dan mempermudah kita dalam tilawah Al-Qur’an dengan targetan 1 juz sehari.
Dengan memanfaatkan Instant Messager, tilawah 1 juz sehari jadi lebih menyenangkan dan lebih termotivasi.
BACA DI SINI: Profil Komunitas One Day One Juz yang Jadi Target Rencana Serangan ISIS di Indonesia
Lebih lanjut kelompok peretas anonim ini menyampaikan pula bahwa "tujuan serangan ISIS itu adalah untuk memastikan bahwa seluruh dunia, atau setidaknya orang-orang yang pergi ke acara ini, tahu bahwa benar-benar ada ancaman dan serangan yang mereka lakukan." (International Business Times).
Profil One Day One Juz
Kelompok peretas (hacker) anonim memasukkan nama komunitas One Day One Juz (ODOJ) dalam target serangan ISIS yang akan dilancarkan, Minggu (22/11/2015) hari ini.
Komunitas ODOJ bersama Komunitas Al-Jihad yang sama-sama berada di daerah Karawang Indonesia termasuk dalam rencana ISIS untuk melakukan serangkaian serangan di Paris, Amerika Serikat, Indonesia, Italia dan Lebanon.
Lalu apa atau siapa komunitas ODOJ? Dan mengapa menjadi target serangan ISIS di Indonesia?
Dalam sejarahnya, dikutip dari lamannya onedayonejuz.org, komunitas ini lahir dari sebuah ide program pada tahun 2007.
Ya, ide program “One Day One Juz” alias satu hari satu juz Al Quran. Karena, sebenarnya banyak pribadi muslim sejak dulu sudah menargetkan tilawah satu juz sehari.
Pada awalnya, gerakan One Day One Juz digerakkan oleh Bhayu Subrata dan Pratama Widodo atas kesadaran dan kepedulian mereka pribadi.
Perkenalan program One Day One Juz disebarluaskan dan dipublikasikan menggunakan fasilitas short message service (sms) dengan cara Bhayu mengirimkan SMS broadcast berupa nasihat tentang Quran untuk mengaji satu hari satu juz dan membuat buletin untuk disebarkan.
Bhayu juga membuat buku saku yang berisi kumpulan doa-doa harian.
Pada halaman awalnya diselipkan ajakan untuk setiap hari tilawah satu juz. Buku saku tersebut dibagikan sebagai souvenir pada pernikahan Bhayu.
Sedangkan Widodo, partner Bhayu, dari tahun 2007 hingga 2009, membangun fanspage One Day One Juz di facebook. Harapannya, program One Day One Juz tidak hanya berhenti di buku saku saja.
Tapi, bisa mengjangkau seluruh pelosok Indonesia dan seisi dunia.
“Teknik mudah baca Al Quran harian yaitu dengan menggunakan rumus 2×5, membaca 2 lembar setelah sholat fardhu (5 waktu) makaInsya Allahakan khatam 1 juz dalam 1 hari. Ajak dan motivasi teman anda untuk melakukan yang sama dan buatlah komunitas One Day One Juz” yang tertulis dalam fanspage yang dirintis Widodo tersebut kini resmi menjadi fanspage ODOJ pusat.
Lebih lanjut pada 2010 lalu, tepatnya pada September, ODOJ sampai dan dikembangkan dengan metode whatsapp yang diperkenalkan oleh sekelompok alumni mahasiswa dari perguruan tinggi di Surabaya.
Melalui metode ini, segenap aktivis Rumah Quran Depok juga ikut menyebarluaskannya.
Metode ODOJ dengan media whatsapp ini kemudian juga berkembang melalui grup dalam blackberry message (bbm).
Pada tahun 2013, kabar ODOJ pun sampai pada seorang pemuda yang melihat salah satu aktifitas group ODOJ dari Aktifis Rumah Quran.
Kemudian pada 15 Oktober 2013 mengimplementasikan program ODOJ ke dalam satu kelompok yang terdiri dari gabungan beberapa teman dalam kelompok liqo’(pengajian rutin). Saat itu jumlah anggota belum genap 30 orang.
Pada tanggal 1 November barulah member lengkap 30 orang. Dan lahirlah grup ODOJ Ikhwan 1 dan memulai tilawah pada 2 November 2013.
Dari satu grup ODOJ ikhwan 1 tersebut muncul ide-ide untuk mengembangkan ODOJ.
Pada 4 November 2013, kepengurusan ODOJ kecil dengan nama “ODOJ support team” dibentuk.
Tujuannya, mencoba mengembangkan sistem berbasis website sebagai sarana promosi ODOJ dan sistem whatsapp One Day One Juz (WA ODOJ) bebasis Android untuk menjaga semangat tilawah pribadi dan grup. Seperti program kholas awal, khatam lebih awal, reward grup, dan lainnya.
Kemudian, pada 11 November 2013 lalu, diadakan soft launching gerakan ODOJ di Mesjid Baitut Tholibin Kemdikbud Jakarta.
Satu hari sebelum soft launching tepatnya tanggal 10 November 2013 pengurus mencoba melakukan promosi website ODOJ melalui twitter dengan mengirim mention ke beberapa ustadz seperti Aa Gym, Yusuf Mansur, para pejabat negara seperti Presiden SBY, Barack Obama, dan lain-lain.
Selain itu pengurus pusat dengan tegas menyatakan bahwa gerakan ODOJ adalah gerakan bersama milik umat Islam.
ODOJ tidak terkait dengan ormas dan partai politik manapun.
Semenjak soft launching tanggal 11 November 2013 hingga Desember 2014, jumlah anggota ODOJ sudah mencapai 125.000 ODOJer (sebutan untuk member ODOJ) yang tersebar dari berbagai penjuru dunia.
ODOJ juga berkembang di berbagai negara dalam bentuk afiliasi, antara lain di Qatar terbentuk 4 grup, di Australia 3 grup, di Hongkong 3 grup, di Malaysia 2 grup, dan yang tergabung di grup Indonesiajuga ada yang berasal dari Singapore, Mesir, Korea, Jepang, Jerman,dan berbagai negara lainnya.