TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirut PT Pelindo II, RJ Lino terlihat terus menyela mikropon yang berada di atas meja Direktur Keuangan Pelindo, Orias saat sedang menjelaskan nilai perpanjangan kontrak Pelindo terhadap Huchington Port Holding (HPH) senilai 215 juta USD untuk 20 tahun ke depan.
Saat Orias menjelaskan bahwa dana tersebut didapat dari Appron Fee yang diberikan oleh HPH pada Juni lalu untuk perpanjangan kontrak, RJ Lino mencoba untuk menyela dirinya dan ingin menjelaskan sesuatu.
Namun, hal tersebut langsung disela oleh Ketua Pansus Pelindo, Rieke Diah Pitaloka karena sebelumnya, Lino telah menguasakan pembicaraannya terhadap Orias.
"Bapak diam saja, tadi kan bapak bilang sudah menguasakan kepada Direktur Keuangan Bapak. Jadi sudah biarkan Orias bicara," tegas Rieke kepada Lino saat RDPU di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (4/12/2015)
Melihat hal tersebut, tamu yang hadir di RDPU bersorak dan bertepuk tangan atas kejadian tersebut.
Setidaknya, sudah empat kali RJ Lino mencoba menyela omongan dari Orias dan akan membenarkan pernyataan dari Orias.
Rapat yang saat ini masih berlangsung, terasa cukup alot karena anggota Pansus menolak seluruh pernyataan yang diberikan oleh Orias.
Anggota Pansus Nasril Bahar keluar dari ruangan karena menganggap rapat tersebut makin tidak penting.
"Ini bolak balik sudah saya katakan bukan perpanjangan, tapi beli saham. 215 juta 20 tahun lalu dan untuk 20 tahun mendatang ini tidak masuk akal," ujarnya.