News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nama Presiden dan Wapres Dicatut

"Anggota MKD Pintar-pintar, Ada yang Gebrak Meja,Tapi Kelebihan MKD Waktu Salat Pasti Di-Skors"

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dimyati Natskusumah

Jadi Anggota MKD Dimyati Mengaku Dihujat Rekan Satu Partainya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Jakarta Dimyati Natakusumah resmi menjadi anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) menggantikan ‎Zainut Tauhid Saadi rekan satu partainya.

Atas pergantian tersebut, Dimyati mengaku dicemooh oleh para koleganya di PPP.

"Pak Zainut Tauhid banyak dimaki publik. Saya juga banyak lewat telepon. Makanya dia bilang ke saya, sabar," kata Dimyati di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/12/2015).

Sidang MKD yang dilakukan tertutup, dikatakannya jauh dari intervensi ataupun skenario yang dituduhkan oleh publik. Pasalnya dia mengaku 17 orang pimpinan dan anggota terjadi perdebatan sengit soal dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

"Ini Anggota MKD semuanya pada pintar-pintar. Bahkan ada yang gebrak meja. Tapi, kelebihan MKD itu kalau waktu salat pasti di-skors," katanya.

Sebelumnya Dimyati ditugaskan oleh PPP sebagai pimpinan Budan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI. Saat ini, Dimyati harus melepas jabatannya sebagai pimpinan BURT karena sudah menjadi anggota MKD. Dalam aturan yang berlaku, anggota MKD tidak boleh merangkap jabatan dengan alat kelengkapan dewan lainnya.‎

Dimyati sendiri tidak mengetahui kenapa dirinya dipindahkan menjadi anggota MKD. Namun dirinya membantah penempatan di MKD adalah untuk mengawal kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden oleh Ketua DPR RI Setya Novanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini