TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak seluruh komponen bangsa bersinergi dan bekerja sama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik yang bebas dari korupsi. Tidak justru bekerja sendiri-sendiri.
"Kami sadar bahwa KPK tidak dapat bekerja sendiri dalam memberantas korupsi. KPK perlu sinergi dan kerja sama dengan seluruh komponen bangsa untuk mensukseskan pekerjaan besar mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi, mewujudkan peradaban baru Indonesia, mewujudkan cita-cita kemerdekaan kita dan menjadi bangsa yang unggul dan terhormat dalam pergaulan dunia," kata Ketua Sementara KPK Taufiequrachman Ruki dalam sambutan pembukaan Festival Antikorupsi 2015, Kamis (10/12/2015) di Bandung, Jawa Barat.
Ruki mengimbau segenap pihak yang masih berfikir untuk bisa memberantas korupsi tanpa KPK atau dengan KPK yang lemah, sama saja dengan menggantang asap.
"Daripada menghabiskan waktu dan energi berdebat tentang amandemen Undang-Undang KPK dengan tujuan untuk melemahkan, lebih baik kita gunakan energi yang ada untuk melakukan review atas sistem dan introspeksi perilaku yang masih koruptif," ujarnya.
Lebih lanjut Ruki mengatakan bahwa sebagai perwujudan amanat UU No 30 tahun 2002, upaya pencegahan korupsi diimplementasikan untuk menyasar tiga aspek yaitu manusia, budaya dan sistem.
Aspek manusia/individu dan budaya ditangani dengan pendidikan, sosialisasi dan kampanye antikorupsi.
Sementara, sistem merupakan hal yang paling penting. Menurutnya aspek sistem perlu diperbaki sebagai upaya memperbagus kebijakan, aturan dan/atau prosedur yang dianggap berpotensi korupsi.
Perbaikan sistem dilakukan baik kepada suatu subsistem dalam setiap Kementerian dan Lembaga ataupun pada sistem nasional.