Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komite Penyelamat Nawacita yang terdiri dari kelompok relawan Jokowi menilai Ketua DPR Setya Novanto telah menipu rakyat. Padahal, jabatan Ketua DPR merupakan representasi rakyat.
"Ini krusial jabatan Ketua DPR. Kita ini (rakyat) diwakili Setya Novanto," kata anggota Komite Penyelamat Nawacita Victor Sirait di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (13/12/2015).
Victor mengatakan kasus dugaan pelanggaran etik yang dilakukan Novanto telah menghambat program Nawacita. Hal itu terlihat dari kegaduhan selama hampir sebulan terkait kasus Novanto di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Politikus Golkar itu diduga mencatut nama presiden dan wakil presiden dalam negosiasi perpanjangan kontrak karya Freeport.
"Kita punya peluang lebih sejahtera dengan pemerintah sekarang, dengan pemerintahan Jokowi yang bersih. Ini kesempatan untuk bergerak lebih maju, tapi terhalang dengan kepentingan ekonomi dan politik," tuturnya.
Kasus Freeport, kata Victor, menunjukkan pejabat negara selalu menyelipkan kepentingan pribadi terutama Ketua DPR yang merupakan simbol representasi rakyat.
"Apa yang terjadi dengan kasus ini memalukan yang dilakukan ketua DPR. Kami ingin penegak hukum memberikan pelajaran dan elit politik tidak mengulangi hal yang sama. Ini warning bagi pejabat agar bekerja untuk rakyat bukan kepentingan bisnis masing-masing," katanya.