TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Hendrawan Supratikno menilai pesan Presiden Joko Widodo terhadap Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR juga adalah harapan rakyat Indonesia.
"Harapan tersebut juga merupakan harapan kita semua," ujar Politikus PDI Perjuangan ini kepada Tribun, Selasa (15/12/2015).
Karena itu, Hendrawan mendorong agar MKD arif dan bijaksana, melihat kasus etik "papa minta saham" dalam konteks yang utuh.
"Bukan sebagai episode yang berdiri sendiri dan steril dari kepentingan-kepentingan yang saling bersaing," tandasnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo kembali menyikapi proses sidang etik MKD terkait kasus 'papa minta saham'.
Presiden menyampaikan imbauan kepada anggota MKD agar lebih mendengarkan suara publik.
"Dengarkan suara publik, dengarkan suara masyrakat, dengarkan suara rakyat," ujar Presiden di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Presiden mengatakan, dirinya selalu memantau perkembangan jalannya sidang etik yang telah berlangsung hampir dua pekan bulan Desember ini.
"Perlu juga saya sampaikan setiap hari saya selalu memantau, mengikuti jalannya proses di MKD, selalu saya ikuti. Saya ingin agar MKD melihat fakta-fakta yang ada," ucap Presiden.
Sejauh ini, Mahkamah Kehormatan Dewan telah memanggil Menteri ESDM, Sudirman Said, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, Ketua DPR, Setya Novanto dan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan.