News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Publik Harap Jokowi-JK Tidak Terlalu Berkompromi dengan KIH di 2016

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla, memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/10).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Founding Fathers House (FHH) menggelar riset untuk memotret harapan rakyat terkait kinerja pemerintahan Jokowi-JK pada 2016 mendatang.

FHH mencoba mengumpulkan harapan masyarakat kepada pemerintah dalam bidang politik, ekonomi dan hukum.

Peneliti Founding Fathers House, Dian Permata menuturkan riset yang dihasilkan pihaknya menyebutkan masyarakat ingin Jokowi-JK jangan terlalu kompromi dengan partai politik dalam hal ini Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan persentase sebesar 22,3 persen.

Publik, kata Dian, juga berharap Jokowi-JK lebih tegas dalam mengambil kebijakan dengan persentase sebesar 16,4 persen.

"10,3 persen publik berharap komunikasi diantara menteri kabinet kerja ditingkatkan. Masyarakat pun berharap hubungan antar lembaga diperbaiki," kata Dian dalam diskusi bertema 'Masa Depan Indonesia? Outlook 2016 dalam persepsi dan harapan rakyat Indonesia' di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (24/12/2015).

Dalam bidang ekonomi, kata Dian, 20,8 persen responden menaruh‎ harapan pada 2016 mendatang tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak atau tarif dasar listrik. Sementara 18,7 persen responden berharap harga sembako stabil.

"14,‎5 persen responden berharap pengangguran berkurang, 11,6 persen publik berharap pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan baru," tuturnya.

Sementara di bidang hukum, kata Dian, responden sebanyak 34 persen berharap adanya penegakan hukum yang adil dan tidak tebang pilih. Sebanyak 22,9 persen responden juga menaruh harapan agar pelaku korupsi ditangkap.

"Terpilihnya pimpinan KPK baru menjadi pertaruhan bagi citra pemerintahan Jokowi-JK. Jika KPK tidak dapat melaksanakan harapan publik, maka efeknya berpengaruh pada Jokowi-JK," tandasnya.

Riset FFH dilaksanakan pada 31 November hingga 22 Desember 2015. Sampel diperoleh melalui teknik pencuplikan systematic random sampling.

Jumlah responden dalam riset ada sebanyak 831 orang yang telah memiliki hak pilih. Adapun tingkat kepercayaan sebesar 95 persen, dan margin of error +- 3,4 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini