TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Natal yakni pada 24 dan 25 Desember 2015.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memaknainya dengan bertoleransi antarumat beragama.
Seharusnya, kata Ahok dua perayaan agama yang berdekatan tidak dijadikan alasan adanya kekisruhan.
Ahok sependapat dengan apa yang pernah diucapkan oleh mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Kita harapannya, kedua (jemaah) pengikut nabi besar, dan di dunia banyak pengikutnya. Harusnya, kata Gus Dur, kalau kamu beribadah dengan benar kamu akan makin humanis. Enggak mungkin kamu saling benci satu sama lain," ujar Ahok di Gereja Immanuel, Jakarta Pusat, Kamis (24/12/2015).
Seharusnya, ujar Ahok, masing-masing umat beragama bisa hidup saling berdampingan.
Hal itu juga berlaku untuk agama-agama yang ada di dunia. Pasalnya, dia belum pernah mendengar dalam Alquran, Nabi Muhammad menjelek-jelekkan Nabi Isa.
"Kamu cari coba di Alquran, kan ada beda 500 tahun antara Nabi Isa dengan Nabi Muhammad. Saya sekolah Islam, enggak pernah membaca Nabi Muhammad menjelek-jelekan Nabi Isa," imbuhnya.