TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR Henry Yosodiningrat meminta Polri serius melakukan pencarian terhadap dr Rica yang hilang secara misterius bersama dengan anaknya yang berusia 6 bulan.
Ibu dan anak itu dinyatakan hilang sejak 30 Desember 2015 lalu.
Hal itu disampaikan Henry, dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat.
Apalagi kedua orang tua Rica tinggal di Lampung, yang menjadi daerah pemilihannya.
"Saya minta Polri kerjasama dengan BIN, kenapa BIN karena tidak mustahil ada kaitan dengan kelompok radikal," ujar Hendry, Kamis (7/1/2016) di Polda Metro.
Tidak hanya itu, ketika menemani kedua orang tua Rica untuk menemui Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Carlo Brix Tewu, Hendry juga meminta agar Mabes Polri turun tangan mengirimkan tim terbaik serta peralatan canggih yang menunjang Polda DIY melakukan pencarian terhadap Rica.
Sebelumnya orang tua dr Rica menemui Henry di kediaman Henry, jl Margasatwa, Pondok Labu, Jaksel. Dalam kesempatan itu, keduanya bercerita banyak hal soal anak mereka yang hilang.
Untuk diketahui, suami dr Rica yakni adidya Akbar mengantarkan istrinya ke rumah kerabat di Sleman, DIY pada 29 Desember 2015. Selama ini dr Rica tinggal di Lampung, sedang sang suami menempuh pendidikan dokter spesialis di Jogya.
Kala itu, dr Rica menyusul sang suami ke Jogya. Setelah diantar ke rumah kerabatnya pada 29 Desember 2015, sehari kemudian keberadaan Rica tidak diketahui.
Rica menghilang bersama buah hatinya yang masih berumur enam bulan. Rica disuga dijemput oleh dua orang dan hingga kini tidak kembali. Saat ini Polda DIY sudah membentuk tim untuk menelusuri keberadaan Rica.