Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyambut pasar bebas ASEAN atau MEA, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau masyarakat Indonesia tidak takut menghadapinya.
Hal tersebut diungkapkan pria yang akrab disapa Ahok tersebut saat memberikan kata sambutan dalam acara Musyawarah Provinsi (Musprov) Gabungan Perusahaan Alat-alat kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) DKI Jakarta.
Ia mengatakan sesuai dengan yang diungkapkan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP, justru negara lain yang takut dengan Indonesia.
"Harusnya menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini, Presiden bilang seharusnya bukan kita yang takut, mereka yang takut sebetulnya," ujar Ahok di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta Selatan. Rabu (13/1/2016).
Ahok menyebut, Indonesia negara yang Sumber Daya Manusianya begitu banyak.
Dengan modal tersebut masyarakat tidak perlu takut dengan negara lain yang penduduknya lebih kecil.
Bila masyarakat takut menyambut MEA, dia mengibaratkannya, dengan singa yang takut dengan kucing.
"Mana ada singa takut sama kucing. Ini tiba-tiba singa takut melihat kucing lebih banyak, lucu," imbuhnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini berpandangan, korupsi menjadi penghambat pembangunan di Indonesia.
Banyak pengusaha, kata dia, tidak memproduksi apa yang dibutuhkan Indonesia untuk pembangunan infrastruktur.
"Padahal kita harus produksi sesuatu, Hari ini kita seakan-akan tidak percaya diri," kata Ahok.
Dirinya mengimbau, demi meningkatkan daya saing Indonesia dengan negara tetangga, para pengusaha mau memproduksi apa yang dapat diproduksi.
Dengan seperti itu, Indonesia tidak terlalu tergantung dengan negara lain.
Ahok mencontohkan, salah satu pabrik karoseri bus, yakni CV Laksana yang ada di Ungaran, Jawa Tengah.
Di sana, kata Ahok, setiap harinya dapat memproduksi satu bus gandeng yang merupakan asli buatan Indonesia.
Sementara itu, laporan peringkat daya saing Indonesia 2015-2016 sebagaimana dikeluarkan Forum Ekonomi Indonesia (FED) berada di peringkat 37 dunia dari 40 negara dengan nilai 4,52.
Dibandingkan dengan negara tetangga, Indonesia masih kalah peringkat dari Singapura yang berada di peringkat ke-2, Malaysia ke-18, dan Thailand di peringkat ke-32.