Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Fidaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) mengecam serangan teroris di pos polisi dan Starbuck Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
Mereka menyerukan perlawanan terhadap segala aksi teror yang meresahkan masyarakat.
"Ini harus dilawan karena kita adalah bangsa yang merdeka, manusia yang bebas dari rasa takut akibat acaman yang berusaha ditebarkan sekelompok orang apapun alasannya," kata Presiden KSBSI Mudhofir Khamid di Jakarta, Jumat (15/1/2016).
Menurut Mudhofir, sebagai organisasi buruh yang merupakan salah satu elemen bangsa Indonesia, KSBSI mengajak seluruh anggotanya dan buruh Indonesia untuk mewaspadai serta menghindarkan diri dari ancaman bahaya radikalisme.
Apalagi teror bom yang terjadi tentunya memberikan efek negatif bagi Indonesia khususnya dari segi politik dan ekonomi Indonesia saat ini.
"Stabilitas ekonomi sedikit banyak akan terpengaruh yang tentunya akan mempengaruhi roda ekonomi akibat ancaman yang ditebarkan pelaku, terutama di sektor niaga," ujarnya.
Di sisi lain, Mudhofir menilai, kondisi ini juga kemungkinan akan mempengaruhi rencana investasi di Indonesia jelang Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).
Pihaknya percaya dan akan mendukung penuh aparat keamanan dan penegak hukum untuk bekerja cepat agar segera menangkap, mengusut, dan menindak otak di balik peristiwa pengeboman tersebut.
"Rasa aman masyarakat harus segera dipulihkan," ucapnya.
Mudhofir pun mengungkapkan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga korban serangan teroris di Sarinah.
Ia mengajak kepada masyarakat dan seluruh buruh baik di Jakarta dan Indoenesia, untuk tidak takut dan tetap melaksanakan aktivitasnya seperti semula.
"Segera berkoordinasi dengan pihak keamanan jika mengetahui informasi terkait peristiwa teror bom Sarinah dan teror-teror bom lainnya," ucapnya.