Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesudibjo berada di Blitar untuk meresmikan dan melantik pengurus Partai Perindo tingkat kabupaten dan kota, Dapil V dan Dapil VI Jawa Timur.
Ia pun mendesak pemerintah segera menciptakan program-program ekonomi yang kuat untuk mendukung pertumbuhan sektor pertanian.
Pemerintah dinilai tidak akan bisa mencapai target swasembada pangan pada 2017 jika sektor pertanian tidak dibenahi secara menyeluruh.
“Program (pertanian) harus totalitas, tidak bisa sepotong-sepotong. Lahan pertanian harus ditambah, kemudian dibuat zonasi karena setiap daerah kekuatan pangannya berbeda-beda. Program harus menyeluruh dalam arti petani tidak hanya diberi pinjaman untuk beli benih dan pupuk dengan pinjaman murah, tetapi harus ada pendampingan dan pelatihan,” kata Hary dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/1/2016).
Hary menanggapi kebijakan pemerintah yang menetapkan target swasembada pangan pada tahun 2017. Menurut Hary, potensi pertanian di Jawa Timur dan Pulau Jawa pada umumnya sangat besar, namun hasilnya masih jauh dari maksimal. Hal ini harus mendapat perhatian serius dan dimaksimalkan dengan program pembangunan secara tepat.
Petani di Indonesia, kata Hary, terkendala peralatan pertanian yang masih tradisional sehingga jumlah produksinya tidak bisa optimal. Hal ini diperburuk dengan maraknya tengkulak dan mafia-mafia pertanian yang memainkan pasar hasil tani.
"Saya rasa kalau itu (pembenahan program) tidak dilakukan, sulit untuk kita bisa swasembada pangan dalam waktu dekat,” tuturnya.
Hary juga meminta kepada kader Perindo agar terus fokus melaksanakan program-program partai yang ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah, terutama UMKM dan sektor pertanian. Kemandirian pangan, menurut Hary, menjadi syarat mutlak agar Indonesia dapat menjadi bangsa yang sejahtera.