Sesuai standar operasional prosedur, Untung bergerak dengan hati-hati.
Tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong di dalam pos lalu lintas.
"Saya merangsek ke dalam sambil masih memperhatikan tas, ada kabel juga disitu," katanya.
Di sekitar lokasi, Untung melihat ada beberapa tim anggota Polri.
Ia memerintahkan agar jangan menyentuh sedikitpun tas tersebut.
Dia kemudian berupaya menolong korban yang kena ledakan dan meminta anggota lain memanggil ambulance.
"Bukan ambulance yang datang, tapi mobil sedan patroli polisi yang datang," imbuhnya.
Di sela-sela peristiwa Untung sempat menyesalkan ramainya warga yang berkerumun di lokasi dan tidak memberikan pertolongan pada korban.
"Bukannya menolong, tapi selfie-selfie, foto. Ini orang Indonesia keren sekali," sindirnya.
Tidak sampai lima detik, terdengar lagi ada suara tembakan dari arah kanan Starbucks.
Setelah itu terlihat seorang korban terjatuh.
"Saya teriak tiarap," kata Untung.
Untung melihat ke arah tembakan.
Ternyata terduga penembak berjalan ke arah Starbukcs.
"Dia berjalan dengan tas gendongannya, keliatannya tas itu berat sekali, dengan susah payah dia membawa," tambah Untung.