TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agustian Hermawan, Ketua KNPI Kota Depok periode 2000-2005, yang bergabung menjadi militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah dikabarkan tewas.
Agustian tewas dalam baku tembak di perbatasan Suriah, Desember 2015.
Kepastian tewasnya Agustian yang dikenal sebagai salah satu tokoh pemuda di Depok diungkapkan sejumlah orang yang pernah dekat dan mengenal Agustian.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, Babai Suhaimi, yang juga pengurus KNPI Depok saat Agustian menjabat sebagai Ketua KNPI Depok, mengaku sudah mendengar kabar tewasnya Agustian di Suriah.
Menurut Babai, dirinya sama sekali tak menyangka kalau Agustian bergabung dengan ISIS. Apalagi informasi yang didapatnya, Agustian bahkan sudah menjadi militan kelompok radikal itu sejak 2014 lalu.
"Saya mengenal dia sebagai pemuda yang sangat nasionalis. Jadi gak menyangka kalau dia bergabung dengan kelompok radikal, apalagi ISIS," kata Babai.
Menurut Babai, selama berteman dengan Agustian, ia sama sekali tidak pernah menunjukkan ketertarikan akan kelompok radikalisme.
"Dulu itu di KNPI, saya salah satu wakilnya. Agustian sangat fokus pada masalah kepemudaan dan masyarakat Depok secara umum," katanya.
Selain aktif di kepemudaan, kata Babai, Agustian juga dikenal sebagai politisi. Selepas jabatannya selesai di KNPI, Agustian sempat bergabung dengan partai politik di Depok yakni PAN.
Bahkan Agustian pernah menjadi caleg PAN untuk Kota Depok tahun 2009.
"Dia jadi caleg yang dapilnya sama dengan sama di Kecamatan Pancoran. Sementara saya caleg dari Golkar," kata Babai.
Sebelum bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN), Agustian juga sempat aktif di salah satu sayap partai PDI Perjuangan Depok.
Sementara itu, RS, mantan istri Agustian, mengatakan setahunya bekas suaminya itu ke Suriah, pada tahun 2014 lalu.
RS adalah perempuan kedua yang dinikahi Agustian. Dari istri pertamanya, Agus memiliki 3 orang anak.
Menurut RS, Agustian ke Suriah membawa istrinya yang terakhir, yang dikenal Cici, bersama lima anaknya. Diantaranya 5 anaknya itu, anak sulung dari hasil pernikahan Agustian dengan istri pertamanya juga dibawa.
Anak sulung Agustian adalah perempuan.
RS menuturkan dari informasi di jejaring sosial, ia mengetahui meninggalnya Agustian pada 26 Desember 2015 lalu.
"Dia meninggal pada 25 Desember 2015 di Suriah karena tertembak pada bagian kepala samping sebelah kanan," katanya.
Menurutnya saat itu Agustian diperintahkan menjaga wilayah perbatasan di Suriah dimana ISIS mengusai wilayah itu.
Ketua KNPI Depok Dody Riyanto, membenarkan kabar tewasnya Agustian di Suriah. Menurutnya kabar ini sudah tersebar di jejaring sosial di grup KNPI.
"Beliau sudah meninggal sebulan lalu di Suriah, saat bergabung dengan ISIS," katanya. (Budi Sam Law Malau)