TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie dinilai hanya mengklaim Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) disetujui Jusuf Kalla dan BJ Habibie.
Hal itu dikatakan anggota Generasi Muda Golkar yang juga Ketua DPP Golkar versi Munas Bali Ahmad Dolly Kurnia di Akbar Tandjung Institute, Jakarta, Jumat (22/1/2016).
"Diklaim saja, Pak Habibe dan Pak JK mendukung Rapimnas. Saya tahu Pak Habibie dan Pak JK, sudah berpikir dan konsentrasi menuju Munas," kata Dolly.
Ia meragukan dukungan dari BJ Habibie dan Jusuf Kalla. BJ Habibie, kata Dolly, telah meminta Aburizal Bakrie menyelesaikan konflik melalui Munas serta mendukung tim transisi. Ical, lanjutnya, mengatakan menyetujui Munas tetapi memiliki keterikatan kontrak dengan Jusuf Kalla dan Agung Laksono.
"Sebelum Munas harus ada Rapimnas. Konsep yang ditandatangani 18 Desember 2015 itu, DPP Ancol masih eksis, meruju DPP Riau belum kadaluarsa," katanya.
Dolly mengatakan Rapimnas seharusnya dilakukan setelah pembetukan kepengurusan bersama.
Namun, ini Rapimnas hanya dibuat oleh kubu Bali.
"JK juga silahkan Rapimnas kalau melibatkan dua pihak yang terlibat, agendanya dibicarakan bersama-sama. DPD tingkat I dari kubu Ical dan Agung," katanya.