TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang juga bertugas di Badan Penelitian dan Pengembangan Polri, Hermawan Sulistyo membantah kabar bahwa adanya rekayasa dalam peristiwa teror di Jalan MH Thamrin pada 14 Januari silam.
Kecurigaan rekayasa dalam peristiwa itu karena keberadaan AKBP Untung Sangaji tepat ketika aksi teror berlangsung dibantah pria yang akrab disapa Kiki.
Menurutnya, gedung pusat perbelanjaan Sarinah merupakan objek vital yang masuk penjagaan polisi.
"Sejak November sudah dijaga Pamobvit (Direktorat Pengamanan Objek Vital)," kata Hermawan di Gedung Widyagraha LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Selain itu, Kiki Menjelaskan, Jalan MH Thamrin masuk penjagaan Untung karena merupakan jalur perlintasan presiden.
AKBP Untung Sangaji juga menyebutkan saat peristiwa itu terjadi selain tengah melaksanakan tugas pengamanan, dia sedang menemani kerabatnya.
"Saya sedang bersama keluarga yang ada sidang di MK (Mahkamah Konstitusi)," kata Untung Sangaji pada kesempatan yang sama.
Perwira melati dua itu menceritakan semula dia hendak minum kopi di Starbuck, tapi karena warung kopi asal Amerika Serikat tidak memperbolehkan mereka merokok.
"Jadi kami pindah ke warung kopi di Sarinah," katanya.
Setelah Untung, kerabatnya dan anak buahnya Ipda Tamat sedang minum kopi di warung kopi pada Mall Sarinah, barulah peristiwa naas itu terjadi.