Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga materi pokok akan menjadi bahasan Rapat Pimpinan Nasional Golkar kubu Munas Bali di Jakarta Convention Center pada 23 sampai 25 Januari 2016.
Ketua Steering Committee Rapimnas Golkar, Fredy Latumahina, berujar tiga materi pokok meliputi keorganisasian, program dan pernyataan politik, dan masing-masing materi akan dibahas komisi terpisah.
Menurut dia, komisi keorganisasian akan menitikberatkan pembahasan menyoal konsolidasi dan evaluasi atas hasil pemilihan kepala daerah serentak gelombang pertama pada 9 Desember 2015.
"Rapimnas mengevaluasi seluruh aktivitas kemenangan di pilkada 2015. Seluruh hasil dengan poin kelemahan pilkada 2015 bisa menjadi dasar pokok menyusun program pilkada 2017, 2019, dan seterusnya," kata Freddy pada Jumat (21/1/2016) malam.
Ia mengakui dualisme kepempimpinan kepengurusan dalam satu tahun belakangan membuat suara Golkar melorot di pilkada serentak, sehingga organisasi harus direkatkan lagi lewat rapimnas nanti.
Sementara komisi program akan membahas bagaimana merumuskan konsolidasi internal yang baik demi memperbaiki citra partai berlambang beringin itu, satu di antaranya adalah kaderisasi.
"Dalam rapimnas akan dibahas juga bagaimana program melakukan kaderisasi. Kader yang dipilih adalah kader yang dapat menjaga marwah partai dan menyamai langkah pemikiran partai," kata dia.
Adapun komisi pernyataan politik akan menentukan arah hubungan Partai Golkar terhadap pemerintah, di mana hasil Munas Bali merekomendasikan agar DPP Golkar pimpinan Aburizal Bakrie mendukung Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Golkar memastikan mendukung stabilitas pemerintahan. "Kami juga ingin melihat dan membahas kembali isu amandemen UUD 1945 untuk meningkatkan fungsi MPR," terang Freddy.