Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Transisi Partai Golkar berencana menggelar musyawarah nasional secepatnya, menimbang pelaksananaan pemilihan kepala daerah gelombang kedua pertengahan tahun ini.
Demikian disampaikan Ketua Tim Transisi Partai Golkar, Jusuf Kalla, di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/1/2016).
JK mengusulkan agar pelaksanaan Munas Golkar sebelum masuk masa pendaftaran calon peserta kepala daerah gelombang kedua yang jatuh pada Juni 2017. "Ini harus dipertimbangkan," ujar dia.
Ia berujar, Tim Transisi Partai Golkar tak ingin hasil munas nanti memicu kembali dualisme kepengurusan DPP Partai Golkar.
Akibat dualisme kepengurusan versi Munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie dan Munas Ancol pimpinan Agung Laksono, internal Partai Golkar sampai lupa menyiapkan kadernya berpartisipasi sebagai calon kepala daerah dalam pelaksanaan pilkada serentak gelombang pertama pada 9 Desember 2015.
"Teman-teman daerah, saya kira, pasti tidak ingin lagi mengulangi apa yang terjadi tahun lalu, di mana tidak ada waktu untuk konsolidasi (pilkada, red)," beber dia.
Partai Golkar menargetkan di pilkada serentak gelombang kedua pada 2017, paling tidak meraih 50 persen suara.
Sehingga agenda munas nanti akan disesuaikan jadwalnya dan kader yang hendak berartisipasi dalam perebutan ketua umum baru Partai Golkar cukup waktu untuk mempersiapkan diri.
"Mudah-mudahan yang akan datang kita bisa menang 50 persen," JK berharap.