News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prahara Partai Golkar

Ical Tegaskan Hanya Pihaknya yang Berhak Gelar Munaslub Golkar

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI ke 3, BJ Habibie, Ketua umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, Idrus Marhan saat menghadiri acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (23/1/2016). Pada Rapimnas tersebut dihadiri para Elite partai Koalisi Merah Putih (KMP) pendukung duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres lalu. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Ketua Umum Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie (Ical) menegaskan hanya pihaknya yang dapat menyelenggarakan Munas atau Munaslub.

Sehingga tidak ada gelaran Munas di luar yang digelar kepengurusan DPP Golkar dibawah pimpinan Aburizal Bakrie.

"Munaslub hanya satu. Munas atau munaslub diadakan oleh DPP Partai Golkar. Itu ada dalam AD/ART. Jadi tidak ada satu atau dua. Cuma satu," kata Ical di Lokasi Rapimnas, JCC, Minggu (24/1/2016).

Ical semakin optimis pihaknya yang berhak menggelar Munaslub untuk mencari Ketua Umum Golkar yang baru.

Hal itu terlihat dari hadirnya Menkopolhukkam Luhut Pandjaitan dan Menkumham Yasonna Laoly.

Menkumham dan Menkopolhukkam, kata Ical, merupakan wakil pemerintah.

"Dengan adanya wakil pemerintah yang resmi tadi malam. Pak Luhut dan Pak Laoly menyatakan mereka resmi mewakili pemerintah karena ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk hadir," katanya.

Oleh karena, Ical mengharapkan Rapimnas dapat memutuskan Munaslub.

Mengenai sikap Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono yang menolak kehadiran di Rampinas, Ical tak mempersoalkannya.

"Sudahlah. Pak Agung tuh suruh ikut lah. Pemerintah sudah mau kemari kok masih ribut saja. Kita sudah mengundang sepenuhnya datang kemari kok tidak datang. Itu hak mereka untuk tidak datang," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini