News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prahara Partai Golkar

Kubu Ical Nilai Agung Laksono Cs Mau Menang WO

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono (kanan) didampingi Wakil Ketua Umum Golkar Priyo Budi Santoso (kiri) memberikan keterangan pers menanggapi pembentukan tim transisi untuk menyelesaikan konflik internal partai, Jakarta, Jumat (22/1/2015). Partai Golkar kubu Agung Laksono mendukung penuh upaya Tim Transisi yang diketuai Mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla dengan anggota senior-senior partai, untuk mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) bersama kubu Aburizal Bakrie sebagai jalan mempersatukan Golkar. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN

Tak Mau Ikut Rapimnas, Kubu Ical Nilai Agung Laksono Cs Mau Menang WO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu Agung Laksono menyatakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang digelar Aburizal Bakrie ilegal.

Hal itupun mendapatkan tanggapan dari Kubu Aburizal Bakrie.

Wakil Sekjen Golkar Lalu Mara Satriawangsa mengungkapkan gelaran Rapimnas seharusnya dimanfaatkan oleh seluruh kader termasuk kubu Agung Laksono dengan ikut serta sebagai peserta Rapimnas.

"Pak ARB (Aburizal Bakrie, sudah memberikan segalanya, termasuk menawarkan cara penyelesaian menyeluruh," kata Lalu di lokasi Rapimnas, JCC, Jakarta, Minggu (24/1/2016).

Ia mengatakan dengan sebagai peserta, kubu Agung bisa memiliih ikut di sidang komisi yang akan dibagi menjadi tiga, dan salah satunya yang paling hangat adalah komisi bidang organisasi.

"Disanalah mereka harus meyakinkan peserta yang merupakan pemilik suara yang sah. Kan mudah sekali meyakinkan 2/3 pemilik suara. Tanpa perlu harus keliling ke seluruh Indonesia," imbuhnya.

Ia meminta kubu Agung tidak hanya berbicara di media karena tidak memiliki hak suara di Rapimnas.

Lalu mengatakan kader Golkar harus menjalankan aturan organisasi.

"Jangan pula nunggu disuapin atau nunggu matang. Harus kerja. Ibaratnya, sebelum jadi nasi, kan harus ngebajak sawah, menanam sawah dengan bibit unggul, menyirami, merawat, baru akhirnya baru bisa manen. Jangan mau manen saja tanpa ikut ngebajak sawah, menanam, menyiram, merawat," imbuhnya.

Lalu menuturkan pihak Agung dapat berdebat sesuai dengan tatacara organisasi sampai pengambilan keputusan yang dimulai dari sidang komisi hingga dibawa ke paripurna.

"Ibarat main bola di Liga Champions, Munas Bali ini sudah unggul 2-0 di leg kedua. Pertandingan belum selesai, tiba-tiba mantan wasit masuk ke lapangan dan menghentikan pertandingan dengan bilang pertandingan dianggap tidak ada, dan akan ada pertandingan lagi nanti. Yang berentiin mantan wasit, bukan wasit resmi. Ya wajar wasit resmi protes, pemain protes, dan penonton pun marah," kata Lalu.

Menurut Lalu, Ical dengan rendah hati sudah menawarkan rekonsiliasi yang diatur dalam AD/ART. Dimana wacana Munas dibahas melalui mekanisme Rapimnas.

"Kalau mau ngarep menang WO, lah mana bisa. Timnya aja sudah dicabut sebagi tim oleh Menkumham atas perintah Mahkamah Agung he-he-he. Dan lagi, Mana ada di politik menang tanpa keringat (kerja) alias menang WO. Dan tampaknya menurut saya pribadi mereka seperti ngarep menang WO. Sudah diputuskan tidak sah sebagai tim, sudah dicabut SK-nya oleh Menkumham atas perintah Mahkamah Agung, terus mau ngarep pula menang WO," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini