Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Ketua Komisi VIII DPR Saleh Daulay meminta peredaran narkoba di beberapa kota besar, khususnya di Jakarta, tidak boleh dipandang sebelah mata.
Pasalnya, para mafia narkoba dinilai semakin berani dan terbuka. Peredarannya tidak lagi di tempat-tempat elit, tetapi sudah membaur di perumahan-perumahan masyarakat biasa. Dengan begitu, akses untuk mendapatkan barang haram itu pun pasti akan lebih mudah.
"Ini sudah sangat mengancam. Pemerintah harus melakukan aksi nyata dalam memberantas peredaran narkoba dan para bandarnya," kata Ketua Komisi VIII DPR Saleh Daulay melalui pesan singkat, Minggu (24/1/2016).
Ia mengatakan BNN yang menjadi tulang punggung pemberatasan narkoba dinilai tidak bisa sendirian. Badan tersebut harus mendapat dukungan dari kementerian lembaga lainnya. Termasuk di antaranya para tokoh masyarakat.
"Guru-guru, dosen, pimpinan perusahaan, bahkan hansip-hansip di kelurahan mesti dilibatkan. Mereka ini kan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Setidaknya, mereka bisa diajak untuk bersama-sama melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba," tuturnya.
Sejauh ini, kata Politikus PAN itu, BNN dan aparat kepolisian sudah melakukan banyak hal. Namun kenyataannya, narkoba belum bisa diberantas tuntas. Bahkan belakangan ini terkesan semakin marak.
"Fenomena ini bisa saja menunjukkan bahwa peredaran narkoba jauh lebih besar dibandingkan jumlah aparat penegak hukum kita. Kalau itu betul, Indonesia sudah betul-betul darurat narkoba," tuturnya.