TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 568 Eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) telah tiba di Jakarta sejak sabtu kemarin (23/1/2016).
Setelah kepulangannya dari Kalimantan mereka ditempatkan sementara di tiga panti sosial yang ada di Jakarta untuk mendapatkan pembinaan.
Salah satunya di Panti Sosial Bina Insan , Ceger, Cipayung, Jakarta Timur yang menampung 118 eks Gafatar yang berasal dari Jakarta, Jawa Barat, dan Kepulauan Riau.
Kepala Panti, Harjanto mengatakan para eks Gafatar akan mendapatkan bimbingan konseling untuk pemulihan kondisi psikologis dan mental pasca-dipulangkan secara paksa.
Lebih dari dua puluh psikolog membimbing dan mendampingi mereka yang sebagian terdiri dari anak dan remaja tersebut.
"Lebih dari dua puluh psikolog yang mendampingi mereka sejak pagi, karena kebanyakan dari mereka terutama anak-anak tidak tahu apa yang terjadi," katanya di Panti Sosial bina Insani, Minggu, (24/1/2016).
Selain mendapatkan bimbingan konseling, para anggota organisasi yang dinilai sesat tersebut akan mendapatkan penyuluhan wawasan agama dan kebangsaan.
Untuk agama penyuluhan dan pembinaan akan dibantu Majelis Ulama Indonesia (MUI) .
"Mungkin MUI akan mulai Senin ini. Selain itu mereka juga akan diberikan wawasan tentang kebangsaan," paparnya.
118 eks anggota gafatar yang ditampung Panti Sosial Bina Insan, terdiri dari 53 pria, dan 65 perempuan.
Sebagian besar dari mereka masih berusia remaja dan anak anak.
Saat Tribunnews mendatangi panti tersebut Minggu sore, sejumlah anak-anak tampak sedang bermain didampingi psikolog dan sejumlah relawan Dinas Sosial DKI Jakarta.
Mereka duduk melingkar sambil bernyanyi dan bertepuk tangan.
Sementara itu, yang dewasa tampak bercengkrama satu sama lain sambil menonton televisi yang terpasang di ruang panti.