TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan peringatan keras alias warning kepada pihak-pihak yang berkompetisi di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar agar tidak menggunakan uang suap untuk meraih kemenangan.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan dari data intelijen, pihaknya menerima data uang yang bakal beredar jumlahnya sangat banyak.
"Kita menangkap sinyal-sinyal itu. Ada bahkan kita tangkap jumlah yang bakal beredar berapa. Data intelijen tidak bisa kita share," kata Saut di kantornya, Jakarta, Jumat (29/1/2016).
KPK, kata Saut, mengimbau kepada segenap yang berkompetisi agar bersaing secara sehat. Jika tidak, kata dia, pihaknya tidak akan sungkan untuk menangkap.
"Kalau kita ingin negnara ini baik mari bersaing dengan baik. Kalau enggak kita tangkepin semua, tolong angka-angka yang beredar itu di-stop. Kita tidak menuduh orang tapi KPK concern dengan pencegahan, ideologi, politik dan lain-lain," kata bekas Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara itu.
Sebelumnya, bekas Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol dan Generasi Muga Partai Golkar menyarankan agar penyelenggaraan Munaslub turut melibatkan KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Pelibatan KPK itu dimaksudkan agar Munaslub menghasilkan ketum umum yang betul-betul diharapkan publik.