News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kontroversi Gafatar

Zulkifli Hasan Nilai Pemerintah Kurang Sigap Tangani Ormas Gafatar

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan membuka Mubes Pengurus Pusat Tenaga Pembangunan Sriwijaya di gedung YTKI, Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (23/1/2016)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Zulkifli Hasan menilai pemerintah kurang sigap dalam rangka menangani organisasi-organisasi masyarakat yang dianggap menyimpang, termasuk Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Menurut Zulkifli, pemerintah baru ambil tindakan ketika ormas Gafatar sudah meresahkan masyarakat, diawali banyaknya orang hilang yang belakangan diketahui bergabung dengan ormas ini.

"Jangan sampai sudah ada ribuan orang, keluarga ditinggalkan, rumah dijual, ya meresahkan masyarakat, tapi ramai-ramai (pemerintah baru) tangkap," ujar Zulkifli di Kantor KPU, Jakarta, Sabtu (30/1/2016).

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini juga menyayangkan isu terorisme maupun ormas yang menyimpang mendapat ekspose yang berlebihan kepada masyarakat, sehingga menimbulkan ketertarikan segelintir orang untuk bergabung.

"Cuma itu maksud saya jangan itu dipromosikan, yang begitu ditindak, kalau teror itu kan jelas, orang bom orang, ya ditangkap dong, jangan dibikin sinetron, orang yang tidak tahu jadi tahu, yang enggak tertarik jadi tertarik, ditindak gitu, atau misalnya seperti Gafatar, sudah meresahkan begitu banyak orang," kata Zulkifli.

Zulkifli juga menyampaikan rasa herannya, mengapa banyak orang-orang yang memiliki intelektual yang bagus, banyak yang bergabung ke kelompok Gafatar.

"Saya pergi ke Jogja, ke Dokter Rica itu, suaminya dokter spesialis sebentar lagi, mertuanya orang pajak yang ekonominya oke, orang-orang saleh, orang-orang terdidik intelektual, tapi kok bisa terperdaya‎, berarti kan ada sesuatu yang tidak benar, dan ada penggeraknya," kata Zulkifli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini