Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) angkat bicara mengenai pernyataan Gerindra. Dimana, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyatakan Koalisi Merah Putih (KMP) secara de facto sudah bubar.
PAN merupakan anggota KMP yang akhirnya beralih mendukung pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Ketika PAN bergabung ke pemerintah, kita sudah tidak mengenal istilah KMP dan KIH," kata Sekjen PAN Eddy Soeparno melalui pesan singkat, Kamis (4/2/2016) malam.
Eddy menilai kerjasama partai politik sangat cair pada tatanan praktis sehingga pengelompokan KMP-KIH sudah tidak relevan. Mengenai sikap sejumlah partai politik yang turut mendukung pemerintah, Eddy melihatnya sebagai refleksi kenyataan politik saat ini.
"Dimana segenap parpol sudah seharusnya mendukung kebijakan pemerintah yag pro rakyat, pro pembangunan dan pro pertumbuhan, serta wajib mengkoreksi kebijakan-kebijakan yang berpotensi merugikan kepentingan masyarakat," tuturnya.
Mengenai pernyataan Muzani sendiri, Eddy mengaku belum dapat berkomentar banyak. "Saya belum sempat menghadiri rapat-rapat KMP pascabergabungnya PAN ke pemerintah," tuturnya.
Sebelumnya, Partai Gerindra menegaskan Koalisi Merah Putih (KMP) telah berakhir. Bubarnya KPK dikarenakan anggota KMP beralih memberikan dukungannya kepada pemerintah.
"Secara de facto, partai-partai yang sekarang bergabung di KMP. Kami sudah katakan KMP sudah selesai. KMP parpol yang dulu mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa menjadi kekuatan ekstra mengontrol pemerintah," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Muzani mengakui setelah perjalanan KMP maka satu persatu partai yang menjadi anggotanya kini menyatakan dukungannya kepada pemerintah. Namun, Gerindra menegaskan tetap menjadi partai oposisi. "Secara de facto, KMP sudah bubar," kata Muzani.