News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PAN: KMP Sudah Tidak Relevan

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kedua kiri) dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di Gedung Bakrie Tower, Jakarta, Kamis (3/9/2015). Pertemuan tersebut membahas mengenai keluarnya PAN dari Koalisi Merah Putih (KMP) dan memilih bergabung dengan kubu pemerintah atau Koalisi Indonesia Hebat (KIH). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menilai istilah Koalisi Merah Putih (KMP) sudah tidak relevan.

Diketahui, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyatakan secara de facto (faktanya) KMP sudah bubar.

"‎Saya lebih senang menggunakan istilah KMP sudah tidak relevan lagi dengan realitas politik yang ada sekarang," kata Ketua Fraksi PAN DPR RI Mulfachri Harahap ketika dikonfirmasi, Jumat (5/2/2016).

Baca Juga: Gerindra Nyatakan KMP Sudah Bubar

Mulfachri mencontohkan cairnya proses politik yang ada di DPR.

Selain itu, polarisasi KMP-KIH sudah tidak terlihat dalam mayoritas keputusan politik yang ada di DPR.

Contoh lainnya disebutkan Mulfachri saat Pilkada serentak berlangsung.‎

"Kalau memang KMP merupakan sebuah koalisi, jangankan permanen, semi permanen tentunya kecenderungan partai-partai yang ada di dalam KMP untuk membentuk koalisi bersama dalam Pilkada itu lebih potensial dong. Tapi faktanya enggak," imbuhnya.

Wakil Ketua Komisi III DPR itu menuturkan secara prosentase kader PAN yang berpasangan dengan KIH justru lebih banyak daripada dengan KMP.

‎"Itu saya bilang tadi sudah tidak relevan lagi. Jadi sudah tidak relevan lagi mendiskusikan KMP-KIH. Wong barangnya sudah enggak ada," katanya.

Namun, ‎Mulfachri menilai secara gagasan KMP masih relevan.

"Artinya kan KMP kan dulu ingin menjadi semacam sparing patner dari pemerintah yang berkuasa," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini