TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah melintas di Indonesia.
Persaingan di bursa tenaga kerja dan segala bidang semakin meningkat dengan pemberlakuan pasar bebas Asean tersebut.Indonesia sudah menginjak bulan kedua semenjak MEA dicanangkan.
Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Adhyaksa Dault ternyata sudah siap lahir batin menghadapi ini semua sejak jauh-jauh hari.
Menurut Adhyaksa, pihaknya melihat justru dengan adanya MEA potensi dan kesempatan yang luar biasa bagi Indonesia untuk menjadi juara dalam segala bidang.
Karena kita memiliki jumlah penduduk yang besar dengan usia produktif. Lebih dari 200 juta penduduk kelas menengah berdaya beli tinggi di AsiaTenggara adalah pasar kita.
"Oleh karena itu saya menyerukan kepada pemuda usia produktif khususnya yang tergabung diPramuka untuk meningkatkan keahlian dan ketrampilan demi meningkatkan daya jual individu,” ungkap Adhyaksa Dault yang juga pernah dipercaya menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga selama lima tahun di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pramuka di bawah kepemimpinan Adhyaksa juga disiapkan dan diminta untuk terus belajar berkesinambungan tanpa akhir untuk mendapatkan keahlian yang mutakhir yang dibutuhkan oleh pasar.
” Tentu saja kami juga meminta dukungan semua pihak, kepada pemerintah untuk menyediakan sarana pendidikan tingkat politeknik dengan sertifikasi diploma di setiap pelosok negri pada tingkat kelurahan, sehingga kita dapat mengisi kekosongan tenaga kerja trampil ,supertrampil sampai ahli dan spesialis yang non sarjana,” jelas mantan ketua KNPI tersebut.
Adhyaksa mendata, jenis keahlian yang banyak dibutuhkan di pasar bebas MEA ini adalah antara lain berkaitan dengan engineering dan konstruksi seperti ahli las, listrik, plumber, operator mesin ,operator alat berat.
Selain itu, masih kata Adhyaksa, juga untuk hospitality industry, healthcare yang banyak membutuhkan tenaga trampil di dalam dan luar negri.
”Selain itu pendidikan non sarjana juga dapat membekali masyarakat dengan ilmu-ilmumanajemen UKM dalam rangka menggalakkan enterpreneurship untuk bersaing dengan produk-produk asing, dalam hal ini keahlian manajemen marketing, packaging, disribusi dan sebagainya,”jelas ayah dua anak itu.
Jadi menurut Adhyaksa yang terpenting adalah segeraberdayakan potensi sumber daya manusia Indonesia yang brilian tangguh jujur dan terpercaya.
”Sebagai insan pramuka kita harus dapat menggelorakan semangat pramuka dalam perjuangan menjadikan bangsaIndonesia lebih baik dari bangsa lain. Kita harus siap lahir dan batin menghadapi MEA ini,” katanya.