Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnono
TRINUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesempatan datangnya hari raya imlek, tidak dilewatkan Shelomita (26).
Ia yang sehari-harinya berdagang hamster dan kelinci, di Jalan Pancoran, Taman Sari, Jakarta Barat, mendadak berdagang perlengkapan imlek.
Ia melihat peluang besar dari bisnis perlengkapan imlek.
Alhasil sejak Desember tahun lalu, ia mulai beralih menjadi pedagang perlengkapan imlek.
Mulai dari angpao, gambar tempel bermotif monyet api hingga lampion.
"Nanti setelah Imlek ya balik lagi dagang hamster sama kelinci," jelasnya.
Keuntungan yang didapatnya juga tidak sedikit, dalam satu hari saja ia bisa merenggut keuntungan hingga Rp 3 juta rupiah, dari pembeli yang jumlanya mencapai lebih dari seratus orang.
Hal yang sama juga dilakukan Jumadi (50).
Ia yang sehari harinya berdagang liang teh, sejak beberapa pekan terakhir ia beralih berdagang angpao, karena melihat potensi keuntungan menjelang imlek.
Ia mengambil barang dagangannya dari sebuah toko yang lokasinya tidak jauh dari tempatnya berdagang di Jalan Pintu Kecil, Tambora, Jakarta Barat dengan harga Rp 2000 hingga Rp 2.500 perbuah nya.
Kemudian ia menjualnya dengam harga Rp 5000.
"Satu hari ya paling bisa dapat sampai lima ratus ribu (rupiah)," ucapnya.
Setelah lewat momen imlek, ia akan kembali berdagang liang teh.
Barang-barang yang tidak laku, sudah tidak bisa diselamatkan lagi, kecuali angpao yang bergambar monyet api.
"Kalau gambar monyet api, bisa sepanjang tahun jualannya, besok setelah imlek juga masih bisa dijual," ujarnya.