TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi di Teluk Benoa dimana banyak pohon mangrove yang rusak parah dan mati sangat memprihatinkan. Bahkan Pendaki Difabel Dunia, Sabar Gorky ikut angkat bicara mengenai hal tersebut.
Menurutnya,masyarakat sekitar Teluk Benoa perlu sosialisasi tentang manfaat hutan Mangrove bagi keselamatan pulau Bali dan penduduknya.
"Terus terang saya kaget, dari jauh terlihat pohon Mangrove ini baik-baik saja. Setelah didekati baru terlihat banyak yang rusak karena sampah dan limbah. Lebih penting langsung aksi menanam mangrove daripada hanya berorasi selamatkan Teluk Benoa, " ujarnya, Minggu(7/2/2016).
Sabar Gorky menjelaskan masyarakat di Pulau Dewata harus menyadari bahwa Bali adalah rumah mereka, tempat tinggalnya. Sementara para turis yang datang ke Bali hanya tamu yang singgah sementara.
Oleh sebab itu, sosialisasi menjadi penting terutama untuk anak-anak. "Anak-anak, merekalah pemilik masa depan pulau Bali. Harus dari sekarang diajari mencintai lingkungan," jelasnya.
Disinggung soal rencana revitalisasi Teluk Benoa sebagai solusinya, Gorky menilai revitalisasi Teluk Benoa juga harus disosialisasikan ke anak-anak di sekitar Teluk Benoa. "Sosialisasi revitalisasi Teluk Benoa pada anak sekolah dapat melatih mereka lebih peka berkomunikasi dengan alam," tutup pendaki yang sudah melakukan pendakian ke gunung Elbrus (5.633 dpl) di Rusia, Kilimanjaro (5.685 dpl) di Afrika, Carten (4.848 dpl) di Papua dan saat ini sedang melakukan persiapan pendakian gunung Aconcagua (6.962 dpl) di Argentina.