TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musim hujan menjadi kendala anggota Polri dan TNI dalam Operasi Tinombala untuk memburu jaringan teroris Santoso di Poso.
Terlebih pada Selasa (9/2/2016) kemarin, Brigadir Wahyudi Saputra, anggota Brimob asal Sumut tewas di wilayah Poso, Sulawesi Tengah karena ditembak oleh kelompok Santoso.
Menurut Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, hingga saat ini pelaku penembakan masih dalam pengejaran.
Namun memang mengalami kesulitan karena musim hujan.
"Kami terus melakukan pengejaran ke pelaku penembakan Brigadir Wahyudi, tapi memang kondisi disana sedang sulit karena menghadapi musim hujan jadi tidak bisa setiap hari bekerja," tegas Badrodin, Jumat (12/2/2016) di Mabes Polri.
Untuk diketahui, Institusi Polri kembali berduka, Selasa (9/2/2016) pukul10.25 WITA anggota Polri bernama Brigadir Wahyudi Saputra tewas ditembak.
Peristiwa terjadi di jalur Poso Napu ketika anggota sedang melakukan operasi cipta kondisi di pos pemeriksaan jalur Poso Napu.
Peristiwa bermula saat ada mobil kijang hitam melintas dari arah Napu ke Poso.
Saat mobil mendekati Pos pemeriksaan, beberapa anggota Brimob mendekat ke mobil untuk melaksanakan giat rutin, sweeping.
Tiba-tiba, dua orang yang duduk disamping sopir menembak dengan senjata api ke arah anggota Brimob sehingga mengakibatkan satu anggota Brimob atas nama Brigadir Wahyudi Syaputra mengalami luka tembak di bagian dagu dan meninggal dunia.
Lalu anggota Brimob yang lain membalas tembakan pelaku dengan memberondong tembakan ke arah dalam mobil, hasilnya dua pelaku yang diduga kelompok Santoso tewas ditempat.
Sementara tiga pelaku lainnya berhasil melarikan diri. Dari dalam mobil, ditemukan satu pucuk senjata api jenis revolver dan beberapa karung beras serta logistik lainnya.