Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat WNI yang dideportasi dari Singapura ketika akan berangkat ke Suriah mengaku kenal dengan terpidana kasus terorisme di Nusakambangan, Aman Abdurrahman (AA).
Hal tersebut terungkap setelah Polres barelang melakukan pemeriksaan terhadap empat WNI yang diduga akan bergabung dengan ISIS tersebut.
"Mereka dideportasi dari Singapura karena ada indikasi ada kaitannya dengan ISIS. Mereka juga kenal dengan AA yang ada di Nusakambangan," ucap Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan, Selasa (23/2/2016) di Mabes Polri.
Anton melanjutkan saat ini keempat WNI itu masih diperiksa intensif untuk didalami sejauh mana komunikasi mereka dengan Aman Abdurrahman.
termasuk pemeriksaan pun untuk mendalami apakah mereka terlibat atau mengetahui soal berbagai rencana aksi teror di Indonesia, termasuk bom Thamrin.
"Sedang didalami, kenalnya sejauh mana. Makanya saat ini empat orang itu dibawa ke Mako Densus 88," tambah Anton.
Terpisah, Kapolresta Barelang, Kombes Pol Helmy Santika, Minggu (21/2/2016) mengatakan kecurigaan kepolisian Singapura berawal dari gerak-gerik empat WNI tersebut.
Dari paspor yang mereka miliki, mereka ternyata juga pernah pergi ke Suriah.
Sesampai di Singapura, keempat orang tersebut berangkat menuju Johor Malaysia.
Selang satu hari mereka kembali masuk ke Singapura.
Dari gerak-gerik mereka, polisi Singapura mulai curiga karena mereka hendak berangkat ke Suriah.
"Polisi mulai curiga dan mengintrogasi, apalagi riwayat paspornya, memang mereka dulu sempat ke sana," sebut Helmy lagi.
Setelah diamankan, Kepolisian Singapura langsung berkordinasi dengan Polisi Indonesia.
Pihak Polda Kepulauan Riau pun langsung menuju ke Singapura mengawal kepulangan mereka melalui Pelabuhan Feri Batam Center.