TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Anti-teror di sebuah makam keramat, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, pernah menghadiri pertemuan terkait bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan menyebutkan, dua orang tersebut berinisial S alias DA (25) dan KW (43).
"Mereka berkumpul di Batu, Malang. Mereka mengetahui (perencanaan teror Jalan MH Thamrin), sekitar sebulan sebelum kejadian," kata Irjen Anton Charliyan di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/3/2016).
Namun, Anton belum mau menyebutkan identitas pelaku teror pada 14 Januari 2016 yang sempat bertemu dengan dua orang tersebut.
Dia hanya memastikan, di antara lima orang yang ditangkap di Malang pada bulan lalu, turut serta dalam pertemuan jelang aksi itu.
"Mereka berencana melakukan fai, terhadap mini market, orang asing dan menyerang polisi," kata Anton Charliyan.
Sebelum penangkapan di sebuah makam keramat pada Senin (29/2/2016), di hari yang sama, Densus 88 juga menangkap dua tersangka lain berinisial PJ alias RB dan PKK alias LT di Stasiun Kroya, Cilacap, Jawa Tengah.
Menurut Anton, terduga yang ditangkap di Malang dan di Cilacap masih merupakan satu jaringan.