Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNEWS.COM, JAKARTA --- Walaupun saat ini sudah memasuki musim hujan, namun puluhan titik api masih saja muncul di sejumlah wilayah di Sumatera. Padahal tahun lalu sempat terjadi kebakaran hebat di Sumatera, yang asapnya sampai mengganggu negara tetangga.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengakui sudah menerima laporan tentang kasus tersebut. Ia menerima laporan tersebut langsung dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.
Kepada wartawan di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2016), Jusuf Kalla menyebutkan bahwa semua pihak kini tengah berusaha menanggulangi masalah tersebut. Sembari menanggulanginya, restorasi lahan gambut juga terus dilakukan.
"Tim dari darat (dan) udara kerja, sambil kita restorasi gambut itu sambil jalan," ujarnya.
Pemerintah menurut Wakil Presiden juga tengah berupaya untuk mempertemukan pihak-pihak terkait, termasuk para pengelola lahan yang diduga melakukan pembakaran hutan.
"Butuh waktu untuk mempertemukan," ujarnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Satelit Modis dengan sensor Terra Aqua kembali mendeteksi adanya kebakaran hutan dan lahan di Sumatera. Sebanyak 59 titik panas (hotspot) terpantau, yaitu di Riau sebanyak 45 titik, sisanya di Aceh, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulisnya mengatakan, daerah yang terbakar antara lain adalah kebun masyarakat dan lahan yang dikelola perusahaan perkebunan.