TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Blusukan Presiden Joko Widodo ke proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang yang mangkrak, diyakini pengamat politik LIPI Siti Zuhro, merupakan pesan yang ditujukan bagi Susilo Bambang Yudhoyono.
"Untuk orang yang santun dan halus budi bahasanya seperti Pak SBY, pesan Pak Jokowi itu sungguh sangat mengena," ujar Siti ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/3/2016) siang.
Blusukan Jokowi ke Hambalang, menurut Siti, seakan ingin menunjukkan kepada SBY bahwa isi kritik SBY kepada pemerintahan kini juga terjadi di rezim 10 tahun pemerintahan SBY sendiri.
Ibaratnya, Jokowi minta SBY berkaca terkait kritik-kritik yang dilontarkan SBY.
"Itu cara mengingatkan kepada SBY, di periode dulu juga ada praktik-praktik menghambur-hamburkan uang," ujar Siti.
Pesan tersebut semakin diyakini jika melihat karakter Presiden Jokowi yang memang tidak banyak bicara dan mengedepankan 'act'.
Meski demikian, Siti tidak yakin jika 'perang halus' antara SBY dengan Jokowi itu bisa mencipakan rivalitas politik yang kentara layaknya Jokowi-Prabowo.
"Ya inilah demokrasi. Di alam demokrasi yang namanya praktik presidensial pasti akan mengedepankan check and balances. Biasalah terjadi seperti ini. Tak terlalu membahayakan secara kestabilan politik. Kecuali dia (SBY) mulai menggerakan massa," ujar dia.
Sebelumnya, dalam rangkaian Tour de Java, tepatnya di Pati, Rabu (16/3/2016), SBY mengungkapkan bahwa pemerintah sebaiknya tidak menguras anggaran di sektor infrastruktur.
Apalagi, kondisi ekonomi tanah air sedang lesu.
Dua hari setelah kritik SBY, Jokowi tiba-tiba meninjau proyek pusat olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat pagi.
Jokowi mengaku sedih melihat kondisi proyek pusat kegiatan olahraga di Hambalang yang mangkrak pembangunannya.
Penulis : Fabian Januarius Kuwado