Laporan Wartawan Tribunnnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Politikus PKB menduga adanya upaya politisasi dibalik ancaman demo Aliansi Forum Pendamping Dana Desa (AFPDS) eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan.
"Aksi ratusan orang itu diterima oleh Pramono saat Presiden Jokowi tak ada di Istana. Kedua, mereka lalu ke DPR saat reses. Dan yang menerima mereka juga politikus PDIP Diah Pitaloka dan Alex Lukman," ujar Nihayah dalam keterangan tertulis, Jumat (8/4/2016).
Seharusnya kata Nihayah, Politikus PDIP saling mendukung para menteri Kebinet Kerja agar bekerja maksimal.
Bukan justru membuat politik gaduh, apalagi nampak menikam anggota kabinet.
"Kami sungguh tak habis pikir. Mereka yang juga sama-sama anggota dari partai koalisi justru secara terang-terangan menikam teman sendiri," kata Anggota DPR itu.
Sebelumnya, PDIP Perjuangan membantah ingin merebut posisi Kementerian Desa dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kabar tersebut muncul ditengah isu reshuffle kabinet yang menguat.
" Tidak betul sama sekali (mau merebut). Ketika evaluasi semua kementerian, tidak ada target ke kementerian ini atau itu," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat (8/4/2016).
Hendrawan mengaku tidak mengetahui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar marah terkait kabar tersebut.
Anggota Komisi XI itu menduga ada alasan lain dibalik kemarahan Cak Imin.
"Mungkin diprovokasi lingkaran satunya. Reshuffle hak prerogatif presiden. Kalau misalnya PKB, sepertinya ngotot mempertahankan Mendes, orang bertanya mengapa ini. Padahal evaluasi dilakukan menyeluruh," tuturnya.