TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Apa kalian lelah menjaga saya," itulah ucapan yang diingat anak ketiga Jacob Nuwa Wea, Andi Gani Nena Wea tentang ayahnya.
Andi menuturkan ayahnya meninggal pada 9 April 2016 karena penyakit komplikasi akut.
"Beliau bertanya seperti itu dua atau tiga hari sebelum meninggal. Beliau berpesan agar selalu bersama menghadapi semuanya," kata Andi di rumah duka RS.Atmajaya, Pluit, Jakarta, Minggu (10/4/2016).
Diketahui, Jacob telah 10 tahun menderita stroke.
Serangan stroke terjadi pada 10 April 2006 di Makassar.
Andi mengingat pada 14 April nanti, ayahnya akan berulangtahun ke-72.
"Wafat 9 April 2016 di Penang, harusnya 14 April ulangtahun yang ke 72," tuturnya.
Andi mengingat Jacob Nuna Wea memiliki jiwa sosial yang tinggi dalam membela orang kecil melalui serikat pekerja.
Jacob, kata Andi, juga berani membela PDIP pada mas Orde Baru.
"Tahun 1987, jadi anggota MPR yang di-reshuffle karena menolak wapres, zaman Orde Baru ada 17 orang yang menentang kebijakan Orde Baru," imbuhnya.
Hal lain yang diingatnya, Jacob merupakan sosok humanis yang berani mengambil langkah tegas saat PDI pecah pada 1993.
Andi menyebut mantan Menakertrans itu berani pasang badang untuk membela Megawati dan kebenaran.
Terakhir, Andi selalu mengingat ayahnya yang selalu mengantarkan anak-anaknya ke sekolah.
"Beliau selalu punya waktu untuk keluarga di tengah kesibukan," ujarnya.
Pantauan Tribunnews.com, sejumlah kader PDIP terlihat melayat almarhum Jacob Nuwa Wea.
Diantaranya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Mantan Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, Charles Honoris, Andreas Hugo Pereira, Arteria Dahlan dan Ribka Tjiptaning.
Lalu, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.