News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Siyono

Fadli Zon: Kasus Siyono Tamparan Keras Bagi Polri

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas (kiri) bersama dua Komisioner Komnas HAM Siane Indriani (kedua kiri) dan Hafid Abbas (ketiga kiri) menjelaskan hasil autopsi jenazah terduga teroris asal Klaten, Siyono di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (11/4/2016). Hasil autopsi diantaranya yaitu sebelumnya belum pernah dilakukan autopsi terhadap jenazah dan kematian Siyono disebabkan benda tumpul yang dibenturkan ke bagian rongga dada hingga membuat tulang dada patah ke arah jantung. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menghargai langkah Muhammadiyah melakukan otopsi terhadap jasad Siyono.

Siyono diduga tewas akibat pukulan benda tumpul di seluruh tubuh dan terutama di bagian dada.

"Ini menjadi tamparan bagi kepolisian, Densus 88 bagaimana terjadi pelanggaran," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/4/2016).

Ia mengatakan adanya dugaan pelanggaran bila seseorang ditahan kemudian meninggal.

Untuk itu, Politikus Gerindra itu meminta kepolisian melakukan sidang etik terhadap perkara Siyono.

Fadli menilai kejadian tersebut membuat Densus 88 melakukan pembenahan serta sanksi berat bagi anggota yang melanggar.

"Satu orang aja kita permasalahkan bertahun-tahun, ini sebegitu banyak. Era reformasi tekankan HAM, pelanggaran HAM sekarang dianggap biasa saja," tuturnya.

Sementara, Politikus PAN Teguh Juwarno menilai hasi otopsi Siyono mengejutkan karena tewas akibat tindakan kekerasan.

Ia pun meminta kinerja Densus dievaluasi.

"Ini jadi catatan kita. Anak bangsa mati tanpa melalui forum pengadilan. Janganlah terjadi Ibu Suratmi (istri Siyono) yang anaknya kecil-keci. Harus evaluasi kerja Densus," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini