TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Golkar Poempida Hidayatullah ikut berkomentar mengenai nama Ketua BPK Harry Azhar Azis di dokumen Panama Papers.
Poempida mengaku telah mengenal Harry lebih dari 16 tahun.
Mantan Anggota Komisi IX DPR itu menuturkan kiprah Harry dalam dunia perekonomian di Indonesia pun sudah banyak memberikan sumbangsih yang sangat pro kepada kesejahteraan rakyat.
"Beliau pun sudah saya minta klarifikasinya berkaitan dengan hal tersebut, dan beliau menjelaskan telah menjual paper company tersebut dan ini sudah dilaporkan pada Dirjen Pajak," kata Poempida melalui pesan singkat, Jumat (15/4/2016).
Ketua Umum Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra) mengakui dalam kasus Panama Papers ini bersifat unik dari orang per orang dan dari perusahaan per perusahaan sampai mereka masuk dalam daftar tersebut.
"Artinya tidak dapat dibuat suatu kesimpulan general yang empiris bahwa itu semua bermotif tidak baik," katanya.
Ia juga melihat dorongan banyak pihak yang mengdiskreditkan Harry Azhar Azis adalah sesuatu yang tendensius dan sarat dengan muatan politis.
Ia menyarankan sebagai warga negara yang baik kita semua melakukan prinsip praduga tidak bersalah sesuai dengan konteks hukum.
Poempida menuturkan pihak berwenang yang melakukan proses keamanan dengan membuka basis kebenaran dalam fakta tersebut.
"Perlu saya ingatkan kepada semua pihak bahwa suatu spekulasi yang bertendensi menyebarkan kebencian pun akan mempunyai dampak hukum bagi si pelaku," ujarnya.