Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Pascapenangkapan buronan kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Samadikun Hartono, di Tiongkok, Tim Terpadu Pemburu Koruptor kini tengah membidik buronan lainnya yang kabur ke luar negri.
Jaksa Agung, HM.Prasetyo, yang tergabung dalam tim tersebut, mengatakan pihaknya juga tengah mengusahakan penangkapan Eddy Tansil, buronan legendaris yang juga melarikan diri ke Tiongkok.
"Kita berharap satu per satu bisa kita pulangkanlah mereka, kan masih ada lagi Eddy Tansil," kata HM.Prasetyo kepada wartawan usai ia menemui Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (18/4/2016).
Tan Tjoe Hong atau Yan Tju Fuan alias Eddy Tansil, adalah terpidana kasus korupsi Bank Bapindo sebesar Rp 500 miliar. Pada 1996 lalu, Eddy Tansil sukses melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang.
Pada 1999 lalu, ia sempat terendus tengah membangun kerajaan bisnis di Tiongkok. Namun sampai sekarang, ia masih bisa menghirup udara bebas di Tiongkok.
Politisi Partai NasDem itu menyebut tidak mudah untuk menangkap Eddy, maupun buronan kasus korupsi lainnya. Terutama mereka yang sudah belasan tahun lebih hidup dalam pelarian.
"Mungkin bahkan ada juga di antara mereka yang sudah mengubah identitas dirinya, malah mungkin wajahnya pun diubah," ujarnya.
Sebagian dari buronan itu sudah berhasil dipantau. HM.Prasetyo mengatakan selain keberadaan sang buronan, asetnya pun ikut dipantau.
"Jaringan kita bekerja terus," ujarnya.