TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Irfan Wahid mengungkapkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung ekonomi nasional karena kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 57 persen.
"Dari 125 juta tenaga kerja yang ada saat ini 118 juta orang di antaranya berasal dari sektor UMKM," kata Anggota KEIN Irfan Wahid dalam pernyataannya, Rabu(20/4/2016).
Irfan menjelaskan UMKM yang berkembang di Indonesia sebagian besar bergerak dalam usaha kreatifitas atau kerajinan.
Namun mereka masih mempunyai kendala untuk bisa maju dan berkembang seperti masalah minimnya permodalan dan jaringan pemasaran.
“Ada lima masalah yang meski kita carikan solusi bagi perkembangan UKMN terutama yang bergerak dalam industry kreatif seperti kerajinan. Lima masalah itu antara lain kurangnya SDM, minimnya inovasi, minimnya ilmu branding (packaging and marketing), terbatasnya networking serta minimnya akses permodalan,” tambahnya.
Ia menyampaikan hal itu saat tampil sebagai pembicara dalam diskusi tentang pengembangan UMKM dihadiri Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan praktisi bisnis lainnya.
Menurutnya butuh kesamaan visi dalam menumbuh kembangkan budaya kreatif di masyarakat.
Oleh karenanya, pendidikan sejak dini dan masuk dalam kurikulum sekolah sangatlah diperlukan guna pengembangan UMKM kreatif ini.
“Paralel, pemprov dan pemkab harus mulai perbanyak dan rutin dalam memberikan pelatihan sekaligus membuat roadmap terpadu bagi seluruh stakeholder dalam menguatkan UMKM di daerahnya. Ini bisa dimulai dari pengayaan product knowledge, pengetahuan dasar branding, ilmu packaging dan pemasaran serta ilmu manajemen bisnis,”tegasnya.
UMKM di Tanah Air merupakan suatu keniscayaan apalagi Presiden Jokowi punya perhatian untuk mengembangkannya karena peluang yang menjanjikan.
"Ada pandangan yang keliru bahwa UMKM harus dikasihani, padahal perusahaan besar butuh UMKM sebagai mitra, sebaliknya UMKM butuh perusahaan besar agar dapat berkembang," lanjut dia.
Pada sisi lain ia melihat UMKM perlu semacam wadah bersama dalam bentuk koperasi guna menangkap berbagai peluang usaha.
Ia menambahkan UMKM jika dikembangkan dengan benar bisa pindah kelas dari usaha kecil ke menengah, bahkan bisa jadi usaha besar.
Sementara Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan 84 persen usaha yang ada di daerah ini merupakan skala UMKM.
"Oleh sebab itu kami terus mendorong pengembangan ekonomi berbasis pertanian dan UMKM," ujarnya.