News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus BLBI

DPR Kecam Jaksa Agung, Tak Seharusnya Jemput Buronan

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terpidana kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia Samadikun Hartono (kedua kiri) dikawal Kepala BIN Sutiyoso (kiri) serta Jaksa Agung HM Prasetyo (kanan) usai turun dari pesawat di Bandara Halim PK, Jakarta, Kamis (21/4/2016) malam. Samadikun Hartono akhirnya ditangkap di Shanghai, China setelah buron selama 13 tahun terkait penyalahgunaan dana BLBI sebesar Rp 169,4 Miliar di tahun 2003. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Wihadi Wiyanto mempertanyakan perlakuan istimewa yang diterima Buronan BLBI Samadikun Hartono.

Selain tak diborgol, Samadikun juga dijemput Jaksa Agung HM Prasetyo di Bandara Halim Perdana Kusuma.

"‎Jaksa Agung tidak seharusnya menjemput buronan yang sudah melarikan diri," kata Anggota Komisi III DPR Wihadi Wiyanto ketika dihubungi, Jumat (22/4/2016).

Meskipun, tidak ada larangan bagi Jaksa Agung menjemput buronan.

Namun, hal itu terlihat Samadikun diperlakukan istimewa.

"Apakah istimewanya Samadikun. Apakah karena Samadikun sanggup membayar dendanya yang Rp169 Miliar sehingga di sambut oleh Jaksa Agung?" tanya Politikus Gerindra itu.

Padahal, Wihadi mengatakan nilai kerugian negara Rp169,4Miliar saat ini terbilang kecil dibandingkan aset Samadikun.

‎"Jadi kalau Jaksa Agung menyambut itu sungguh terlalu mengistimewakan buronan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, berbeda dalam menangani penjahat kasus kriminal, terpidana kasus dugaan korupsi dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada Bank Modern, Samadikun Hartono tidak diborgol.

Setibanya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, buron 13 tahun yang ditangkap di Cina itu berjalan lenggang.

Berdampingan dengan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutiyoso, Samadikun yang mengenakan kaos berkerah garis hitam, abu-abu itu juga menenteng tas selempang di bahu kirinya.

Berjalan kaki sekitar 300 meter dari tempat pesawat diparkir hingga ke ruangan VIP Bandara Halim, wajah Samadikun datar.

Tak ada ekspresi senyum. Atau juga borgol yang tergulung di kedua pergelangan tangannya.

"Soalnya orangnya kooperatif," kata Sutiyoso kepada wartawan di ruang VIP Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (21/4/2016).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini