TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sembara Oktafian (28) ABK Kapal Tunda Henry yang diserang kelompok bersenjata di perairan Malaysia-Filipina akhirnya tiba di rumahnya di Jalan Lorong 100, Koja, Jakarta Utara, (24/4/2016).
Setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 11 siang, second engineer di Kapal tunda Henry tersebut tiba di rumahnya sekitar pukul 15.50 WIB.
Ia langsung memeluk sang ibu dan keluarganya yang sejak siang menunggu kedatangannya.
Bara yang mengenakan kaos hitam serta celana pendek kotak-kotak tampak semringah saat bertemu keluarganya.
Ia berkali-kali memeluk ibunya yang selama ini khawatir dengan kondisi Bara, setelah penyerangan kelompok bersenjata di tengah laut.
"Saya kangen sekali dengan keluarga. Senang bisa berkumpul lagi semuanya," ujar Sembara di ruang tamu rumahnya.
Sembara mengaku kondisinya belum bugar.
Setelah diselamatkan kepolisian Malaysia, ia dijemput oleh konsulat RI lalu diterbangkan ke Tarakan. Dari sana ia kemudian terbang ke jakarta.
"Badan saya cape, dingin badan saya," kata Bara.
Sementara sang ibu, Asminadar mengaku sangat bersyukur anaknya sudah selamat dan pulang ke rumah.
Ia mengatakan selama ini khawatir saat dikabarkan kapal yang ditumpangi Sembara diserang kelompok bersenjata.
Ia mengaku was-was setiap hari menunggu.
"Alhamdullilah, setiap hari saya berdoa, semoga cepat sampai rumah, dan akhirnya sekarang sudah di rumah, alhamdullilah," paparnya.
Sebelumnya enam dari sepuluh orang ABK TB Henry yang diserang kelompok Abu Sayyaf saat sedang menarik kapal Tongkang Crhsty Jumat pekan lalu, diselamatkan kepolisian Malaysia.
Dari enam korban yang diselamtkan, lima diantaranya sudah dipulangkan ke Indonesia.
Mereka yakni Royke Frnasy Montolalu, Moch Arianto Misnan, Sembara Oktafian, Dede Irfan Himi, dan Yohanes Serang. Sementara, satu orang lainnya, yakni Lambas Simanungkalit masih dirawat di Rumah Sakit Tawau, Malaysia karena tertembak dibagian dada.