Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejaksaan Agung masih belum mengetahui kabar kembalinya Ketua PSSI La Nyalla Mattalitti dari Singapura, Selasa (3/5/2016).
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Arminsyah menyebutkan, pihaknya sudah mendapat kabar tersangka korupsi dana bantuan sosial dan hibah Provinsi Jawa Timur tersebut akan kembali ke tanah air.
tetapi pihaknya masih belum mengetahui kapan waktu pastinya.
"Memang ada informasi dia (La Nyalla) akan ke Indonesia, karena passportnya yang sudah dicabut. Tapi kami belum dapat berita lebih lanjut," kata Arminsyah di depan Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (3/5/2016).
Arminsyah juga menuturkan, ada informasi bahwa La Nyalla akan bertolak menuju Jakarta terlebih dahulu, saat kembali dari Singapura.
Meski demikian, dia menolak menjelaskan rinci informasi terkait kembalinya buron Kejaksaan Tinggi Jawa Timur itu.
"Lebih lanjut saya tidak bisa menjelaskannya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, La Nyalla sudah meninggalkan Indonesia sejak 17 Maret 2016 melalui Bandara Soekarno Hatta.
Kejati Jawa Timur menetapkan La Nyalla sebagai tersangka sejak 16 Maret 2016.
Bersamaan penetapan tersangka tersebut, Kejati juga mengajukan permohonan pencegahan untuk La Nyalla berpergian ke luar negeri.
Tapi Kejati baru menerima surat pencegahan pada 18 Maret 2016.
La Nyalla menjadi tersangka korupsi hibah Rp 5 miliar tahun 2012.
Diduga La Nyalla menggunakan uang negara itu untuk membeli saham perdana Bank Jatim berdasar surat bernomor Kep-11/0.5/Fd.1/03/2016 bertanggal 16 Maret 2016.
Menanggapi penetapannya sebagai tersangka, La Nyalla mengajukan permohonan praperadilan ke Pengadilan Negeri Surabaya.
Hakim Fernandus yang memimpin persidangan, Selasa (12/4/2016) menerima permohonan La Nyalla dan menyatakan bukti dalam kasus tersebut tidak sah.
Putusan itu sempat menghapus status buron yang melekat padanya.
Namun, berselang kurang dari 12 jam, Kejati Jawa Timur kembali mengeluarkan Sprindik baru yang kembali menetapkan La Nyalla sebagai tersangka dan status buron kembali melekat kepada Ketua PSSI itu.