Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti angkat bicara atas kasus perkosaan yang dilakukan 15 pelaku terhadap seorang gadis inisial STC.
Peristiwa ini sudah dilaporkan ibu korban ke Polresta Manado pada 30 Januari 2016 silam dan hingga kini belum ada perkembangan.
"Waktu itu yang melapor ibunya ke Polres Manado. Kejadian itu lokasinya di Gorontalo sehingga laporan diserahkan ke Polda. Tentu Polda melakukan proses penyelidikan dan pemeriksaan-pemeriksaan," tutur Badrodin, Selasa (10/5/2016) di Mabes Polri.
Badrodin melanjutkan saat di Polresta Manado memang sudah dimintakan visum, hasilnya belum jelas apakah korban diperkosa atau tidak.
"Dari visum diketahui belum jelas adanya perkosaan itu. Karena dilihat dari tanda kekerasan tidak ada. Sudah saya instruksikan ke Kapolda supaya dilakukan penelitian kembali, penyelidikan secara intensif," kata Badrodin.
Mantan Kapolda Jawa Timur ini menjelaskan penyelidikan kembali yang dimaksud yakni melakukan pemeriksaan ulang pada korban maupun saksi-saksi yang lain sehingga jelas apakah benar perkosaan atau tidak.
Menurutnya perlu pendalaman lebih lanjut di kasus ini karena menurut informasi dan keterangan korban ia juga dipaksa menggunakan narkoba.
"Informasi hasil pemeriksaan itu memang mereka sempat pesta narkoba, nah itu yang harus dilakukan pemeriksaan lebih intensif terhadap saksi-saksi," singkatnya.
Terpisah, Direktur Kriminal Umum Kombes Pitra Ratulangi menerangkan pemberitaan selama ini yang beredar di media kurang benar.
"Hasil visum dokter ahli menyebut tidak ditemukan tanda pemerkosaan pada korban STC," katanya saat konferensi pers di Mapolda Sulut, Senin (9/5/2016).
Ini menjadi petunjuk kuat bahwa tidak terjadi aksi pemerkosaan seperti yang diberitakan.
"Memang menurut dokter ahli, ada tanda-tanda kekerasan di pergelangan tangan. Juga terdapat luka sobekan di kemaluannya. Tapi itu sudah luka lama," ujarnya.
Berdasarkan keterangan saksi dan penyelidikan Polda Sulut, kronologi kasus diawali saat STC berangkat dari Manado dijemput dua rekannya, yakni Yun dan Mey menggunakan taksi gelap menuju Gorontalo pada 29 Januari 2016 dini hari.