TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar menegaskan masyarakat harus reaktif terkait kemunculan gambar palu arit.
Alasannya, PKI sudah berkali-kali melakukan percobaan kudeta.
"Minimal dua kali, tahun 1948 dan 1965 itu tragedi bangsa tak bisa dilupakan bangsa terbunuh tujuh pahlawan revolusi. Di benak kita kalau palu arit apa sih, PKI. Jangan dibiarkan dong," kata Hasrul di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Apalagi, kata Hasrul, sosialisasi empat pilar selalu menyinggung PKI yang ingin mengubah Pancasila dan menggagas Nasakom.
Oleh karenanya, PKI tidak boleh berkembang di Indonesia.
Anggota Komisi III DPR itu menegaskan ajaran komunis dengan falsafah bangsa serta bertentangan ajaran agama di Indonesia.
"Komunis yang mengkhianati bangsa. Saya menyesalkan kalau ada suara-suara tak reaktif saya ga nyebut nama. Pokoknya kalau palu arit, ya PKI, mau jual kaos ya PKI. titik," katanya.
Hasrul juga menegaskan pentingnya sosialisasi empat pilar yang didengungkan Mantan Ketua MPR almarhum Taufiq Kiemas.
"Berapa banyak biaya MPR, sosialisasi empat pilar kasihan almarhum Taufiq Kiemas, yang menggagas empat pilar. Menjerit dia dikubur. Menyesal dia kalau ada suara PKI dibiarkan, yang menggagas dia," ujarnya.