TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, angkat bicara soal dugaan kunjungan kerja fiktif anggota DPR berdasarkan temuan BPK yang diindikasi merugikan keuangan negara hingga Rp 945 Miliar.
Menurutnya, hal itu tidak terjadi pada Anggota Fraksi PKS.
"Alhamdulillah kami di FPKS sangat konsen dengan laporan kunker anggotanya, bukan saja terpenuhi secara administratif sesuai prosedur dan syarat laporan yang disampaikan oleh Setjen DPR tetapi juga secara riil memang Aleg PKS melakukan kunjungan kerja ke dapilnya," kata Jazuli melalui pesan singkat, Kamis (12/5/2016).
Bahkan, lanjut Jazuli, bukan saja di waktu reses tapi di luar reses pun umumnya mereka selalu menyempatkan bersama rakyat khususnya akhir pekan (Sabtu dan Minggu)
"Terkait dugaan kunker fiktif yang ditemukan BPK saya sudah cek tidak ada laporan atau catatan terkait Anggota FPKS. Jadi FPKS clear," tegas Anggota Komisi I ini.
Lebih lanjut Jazuli mengatakan bahwa Pimpinan FPKS sejak awal periode sudah menyampaikan surat resmi kepada seluruh anggota fraksi PKS yang berisi perintah agar menyampaikan laporan reses lengkap selambatnya satu pekan setelah berakhirnya masa reses.
"Saya sebagai Ketua Fraksi telah memberikan arahan agar seluruh anggota FPKS selalu disiplin dalam membuat laporan kunker reses paling lambat satu pekan setelah masuk masa sidang (harus sudah terkumpul) dan diserahkan pada pihak terkait," ujarnya.
Jazuli mengatakan laporan ini bukan saja sebagai bentuk kewajiban administratif ataupun tanggung jawab konstitusional anggota DPR.
"Tapi lebih dari itu merupakan amanat bagi seluruh anggota PKS agar semakin khidmat kepada konstituen dan rakyat di dapilnya," katanya.