TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha C Nasir mengatakan bahwa pembebasan empat sandera WNI yang ditahan oleh kelompok militan Abu Sayyaf merupakan bentuk konkret dari pertemuan tiga negara di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan negara Indonesia, Filipina dan Tiongkok tersebut menghasilkan kerjasama melakukan patroli bersama di laut perbatasan.
"Iya ini bisa dibilang bukti nyata dari pertemuan itu. Kami bisa melakukan patroli bersama dan bisa saling menukar informasi," kata Armanatha di Jakarta, Kamis (12/5/2016).
Namun, dirinya mengakui bahwa saat ini masih banyak yang harus dikembangkan dari kerjasama Trilateral tersebut. Termasuk pembuatan standar operasional prosedur (SOP) dalam pelaksanaan patroli bersama.
"Pengembangan-pengembangan itu nanti akan dirapatkan kembali oleh ketiga pihak yang bekerjasama. Soal eksekusi di tempat juga menjadi bahasan salah satunya," kata Armanatha.
Pembebasan empat WNI juga tidak lepas dari kesibukan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi yang terus melakukan komunikasi kepada pihak Filipina serta Panglima TNI dan juga tentara Filipina sejak Rabu (11/5) pagi.