Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Calon Ketua Umum Golkar Aziz Syamsuddin menolak pemilihan dilakukan secara aklamasi.
Hal itu dikatakan Aziz di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Sabtu (14/5/2016).
"Ya tidak, kalau saya lihat dari delapan calon tentu harus masuk putaran pertama dulu dan selanjutnya masuk putaran ke dua," kata Azis.
Aziz mengungkapkan tahap kedua pemilihan ketua umum akan mengerucut kepada nama-nama terkuat.
Calon Ketua Umum yang lolos tahap kedua adalah kandidat yang berhasil mendapatkan dukungan 30 persen suara.
"Diputaran kedua ini tentu akan terjadi koalisi-koalisi untuk menambah kekuatan," ujarnya.
Sekretaris Fraksi Golkar itu mengakui adanya komunikasi politik antar calon Ketua Umum.
Tetapi, Aziz tidak bersedia mengungkapkan kesepakatan tertulis itu.
"Kesepakatan itu tentu rahasia," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya Ketua Komite Pemilihan Rambe Kamarulzaman menjelaskan tiga skenario pemilihan.
Pertama bila bakal calon mendapat dukungan 30 persen atau lebih dan kandidat lain tidak mencapainya, maka bakal calon tersebut secara aklamasi akan menjadi ketua umum.
Skenario kedua, bila ada dua bakal calon yang mendapat dukungan 30 persen atau lebih maka akan dilkukan putaran kedua.
Sekenario ketiga adalah bila kedelapan calon tidak mendapat dukungan 30 persen.
"Maka komite pemilihan akan akan memilih tiga kandidat sesuai nomer urut 1,2,3 dan dilakukan pemilihan putaran kedua," ujarnya.