Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BALI -- Komite Etik Munaslub Golkar mengaku tahu adanya praktik politik uang. Namun, mereka kesulitan mengungkap praktek tersebut.
"Saya tidak naif saya tahu bahwa ada praktik-praktik money politic. Kami disini mengetahui permainan-permainan money politik tapi kami sulit membuktikannya," kata Ketua Komite Etik Munaslub Golkar Fadel Muhammad di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin (16/5/2016).
Pasalnya, Komote etik tidak memiliki bukti lengkap. Sementara, pihaknya terus didesak untuk menyampaikan kepada publik. "Kami tidak punya bukti lengkap untuk diproses," ujarnya.
Fadel mengakui Komite Etik tidak memiliki aparat yang cukup dalam mengawasi penyelenggaraan Munaslub. Komite etik hanya mempunyai 10 satgas.
"Tidak cukup, tidak bisa memantau permainan-permainan yang mereka bikin secara detail atau tersembunyi," katanya.
Sedangkan Sekretaris Komite Etik Rudy Alfonso menitip pesan kepada peserta Munaslub agar tidak melakukan perbuatan melanggar kode etik. Contohnya, interupsi yang bersifat provokatif atau anarkis.
"Komite Etik akan melakukan tindakan atau sanksi sesuai ketentuan kode etik tidak pandang bulu. Kami akan sangat tegas untuk hal itu yang mana penyelenggara akan kami berhentikan sebagai penyelenggara kepada peserta yang terbukti langgar kode etik kami cabut hak suaranya untuk tidak dapat melakukan voting," imbuhnya.